Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

02 October 2016

Mengenang Sejarah Indramayu Kota Budaya Lewat Pentas Seni

Semarak PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun 2016 belum habis di Indramayu, masih bulan Oktober, perhelatan hari jadi kabupaten Indramayu yang ke-489 yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2016 juga masih meriah, lampu-lampu hias warna-warni masih terpasang di sepanjang jalan menuju Pendopo Kabupaten Indramayu. Umbul-umbul dan spanduk juga masih terpasang menggugah mata dan hati untuk terus mengingat ulang tahun kabupaten yang terkenal dengan mangga ini.

Di beberapa waktu sebelumnya Indramayu riuh dengan semarak HUT Republik Indonesia ke 71, seluruh warga berbondong-bondong memperingatinya dengan cara yang berbudaya dan sudah mengakar, panjat pinang... meniti bambu, untuk meraih hadiah kemerdekaan, disaat di daerah lain mungkin sudah dilupakan.

Budaya panjat pinang saat di Indramayu

Meniti bambu di Indramayu

Revitaslisasi Indramayu menjadi kota budaya dan melek pariwisata juga masih belum selesai, beberapa lokasi wisata ditingkatkan, dipugar menjadi lebih baik, lebih mudah diakses, lebih berbudaya... Acara-acara yang menarikpun dibuat, seperti festifal Tjimanoek yang salah satu acaranya adalah pentas seni tentang budaya. Beberapa pentas seni ditampilkan, yang juga mengusung kreatifitas tinggi..

Pentas seni Festifal Tjimanoek 2016
Satu yang menarik adalah kala itu istri saya sedang berdiri di dekat bagian sound mixer dan sound system, riuh suara masih terdengar menggelegar ketika MC berbicara, namun istri saya melihat bahwa ada beberapa kontestan pentas seni yang terlihat gusar, ternyata soundya trouble, entah lagu pengiringnya (backsound) tak bisa terdengar atau player yang disediakan tidak support. Dia menghampiri saya dan berbisik, kamu bawa laptop? ya... jawab saya.. yuk bantuin di tempat sound, ada trouble.. kasihan kalau acaranya gak lanjut karena mungkin music playernya gak support... 

Ternyata budaya baik itu masih ada, dan itu ada di Indramayu.. sejenak saya cek dan ternyata memang untuk memutar backsound tersebut perlu music player khusus yang bisa saya download secara cepat dengan jaringan 4G. Indramayu juga sudah melek teknologi... Akhirnya, pentas seni pun berjalan dengan lancar... saya jadi music engineer sesaat buat Indramayu..

Sehari menjadi music engineer

Yang penting suara bisa terdengar, pentaspun lancar

Bermacam-macam cerita yang ditampilkan di pentas seni untuk anak-anak tersebut, tapi yang paling berkesan bagi saya adalah tari topeng dan sejarah tentang Indramayu.. Tari topeng merupakan tarian khas dari Indramayu yang pada waktu itu berhasil dibawakan apik oleh anak-anak penari.. Selain itu ada tari-tarian khas Jawa Barat lainnya yang ditampilkan

Pentas seni Babad Indramayu

Pentas yang menarik bagi saya, adalah sejarah tentang Indramayu, tak sedikit orang yang mengerti sejarah dan budaya di Indramayu, kenapa ada patung kijang di Indramayu, selain patung mangga. Saya sampai terbawa suasana, sejarah singkat nama Indramayu berasal dari nama Nyi Endang Darma yang pada waktu itu kalah adu kesaktian melawan Raden Aria Wiralodra yang sedang dalam perjalanan mencari lembah Sungai Cimanuk, penduduk pertama Indramayu yang saat bertapa mendapat wangsit "bila ingin bahagia, carilah Sungai Cimanuk, bangunlah padukuhan dan menetaplah disana."

Saat mengakui kekalahannya Nyi Endang Darma terjun ke Sungai Cimanuk dan menolak ajakan Raden Aria Wiralodra untuk membangun bersama, permintaannya “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”..Pedukuhan itu dinamakan “Darma Ayu” yang di kemudian hari menjadi “Indramayu

Patung Kijang yang diabadikan di salah satu bundaran Indramayu

Tak terasa, adzan Dhuhur pun berkumandang dari Masjid Agung yang berada di sebelah Pendopo Kabupaten Indramayu. Arsitektur Masjid Agung ini unik dan mengusung perpaduan Budaya Islam dan Budaya Indramayu, terlihat dari bentuk atapnya dan pilar-pilar di dalam ruangannya. Satu kata untuk masjid ini adalah... Menyejukkan... Ya, menyejukkan jiwa dan raga... 


Masjid Agung Indramayu


Mungkin ini juga menjadi simbol Indramayu Berbudaya, ya banyak sekali pengajian dilakukan di Indramayu

Tak jauh dari bantaran kali Cimanuk, ada salah satu tempat makan yang asik, walaupun menunya sederhana dan bukan seafood andalan Indramayu, tempat makan yang otentik... menunya hanya Nasi Lengko. Nasi putih dengan potongan tahu, timun dan dibalur bumbu kacang... sedaaap..

Nasi Lengko tambah kerupuk udang khas Indramayu


Warung Nasi Lengko pinggir Cimanuk


Mau pulang, jalan diblokir.. Ini sudah menjadi Budaya di Indramayu, arak-arakan atas keberhasilan khitan anak menjadi penting bagi masyarakat Indramayu, tentunya ini juga menjadi magnet tersendiri bagi wisata Budaya Indramayu.




Karena masih lapar, saya dan rekan-rekan menjelang sore, makan di pinggir pantai dengan menu seafood...

Seafood, menu khas Indramayu


Masih banyak suguhan Budaya Indramayu dan suguhan pariwisatanya, misal pantai Karangsong yang terkenal dengan hutan bakaunya, pantai Tirtamaya yang terbentang luas menghadap laut Jawa dan pantai Balongan Indah, venue PON yang telah direvitalisasi menjadi kawasan wisata.

Pantai Balongan Indah

Pantai Karangsong


Jika anda penggemar matahari terbit, matahari terbenam dan indahnya bulan purnama, saya rekomendasikan anda untuk mengamatinya di Indramayu... tak percaya? cobalah..

Maju terus Indramayu...

Indramayu, Jawa Barat

2 comments:

  1. Wah keren banget budaya Indramayu, banyak pula macamnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, mau tahu lebih banyak? Bisa klik http://www.bloggermangga.com

      Delete

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com